Plus Minus Beli Rumah di Citra Maja City VS Permata Mutiara Maja (Real Testimoni Penghuni)

Suasana salah satu klaster di Citra Maja City. (Foto: istimewa)

MAJA, SEKITARMAJA.COM – Apakah Anda sekarang masih menimbang-nimbang keputusan untuk membeli unit rumah di wilayah Maja tetapi bingung apakah ingin membeli di Citra Maja City (CMC, sebelumnya disebut Citra Maja Raya/ CMR) atau Permata Mutiara Maja (PMM)?

Jangan khawatir karena artikel ini akan bisa memberikan lebih banyak informasi bagi Anda karena di sini akan dibandingkan kelebihan dan kekurangan CMC dan PMM secara nyata, bukan rekayasa.

Semua informasi di artikel ini dihimpun dari sejumlah pengikut akun Instagram @sekitarmajaku yang memberikan testimonial mereka mengenai kedua proyek properti besar di kecamatan Maja ini.

Mari kita kupas bersama kelebihan dan kekurangan Citra Maja City dan Permata Mutiara Maja secara rinci.

Kelebihan Citra Maja City (CMC)

Pertama, kelebihan CMC ialah tata kotanya yang lebih rapi. Hal ini diakui oleh seorang pengikut @sekitarmajaku dan di lapangan hal ini bisa terlihat jelas.

Kedua, kekuatan CMC terletak pada kelengkapan fasilitas umumnya. Tercatat hingga 3 Oktober 2024 saat tulisan ini dibuat, di wilayah CMC sudah berdiri Sekolah Mutiara Bangsa yang mencakup TK, SD, SMP, SMA dan SMK yang jumlah muridnya mencapai 500-an orang. Jadi bisa dikatakan jumlah warga CMC sudah meningkat sejak pandemi lalu. Juga sudah ada fasilitas hiburan di CMC berupa bioskop CGV yang menjadi tujuan utama warga sekitar Maja yang ingin menonton film.

Ketiga, fasilitas umumnya juga lebih terpelihara dengan baik.

Keempat, lingkungan lebih asri dengan adanya taman-taman di sekitar klaster perumahan. Perawatan pohon-pohon dan tanaman-tanaman hias di taman-taman klaster CMC juga bisa dikatakan relatif konsisten. Pohon-pohon ditanam di jalur hijau yang ada di tengah sebagai pemisah jalan.

Kelima, lama proses pemecahan sertifikat di CMC dikatakan lebih cepat. Bahkan menurut seorang pengikut sekitarmajaku, proses pengurusan menjadi hak milik (SHB) bisa dilakukan begitu prosedur serah terima rumah dari pengembang ke pembeli sudah dilalui.

Keenam, kelebihan CMC ada pada harga rumahnya yang terjangkau untuk kalangan middle class dan low-income class. Di CMC, kita bisa menemukan klaster real estate seperti Gaharu dan juga klaster rumah sederhana seperti Bedugul. Harga rumah di Bedugul ‘hanya’ 150-160 jutaan.

Ketujuh, tenaga penjualan (sales staff) CMC menurut testimoni lebih ramah. Hal ini harus diakui bisa turut memengaruhi keputusan konsumen dalam membeli rumah. Kalau sales person yang ditemui kurang enak saat diajak bicara, pastinya bisa membuat kita enggan membeli.

Kedelapan, suasana CMC lebih tenang. Hal ini disebabkan karena tingkat kepadatan penduduk CMC lebih tinggi. Luas CMC jauh melebihi PMM dan jumlah warganya tak berbeda jauh. Tak heran atmosfer CMC terasa lebih sepi sebab warganya tersebar. Buat Anda yang introver dan suka kondisi tenang, CMC lebih sesuai.

Kesembilan, sudah ada klinik Eco Medika yang buka 24 jam. Ini bisa menjadi daya tarik bagi mereka yang sudah memiliki anak-anak kecil dan orang tua lansia dengan penyakit yang memerlukan sarana layanan kesehatan dalam kondisi darurat. Bahkan rencananya Rumah Sakit Umum Daerah Maja (RSUD Maja) bakal dibangun di dalam area CMC. Anda bisa baca berita lengkapnya soal RSUD Maja di sini: “Inilah 3 Calon Lokasi RSUD Maja“.

Kesepuluh, di CMC sudah tersedia sports center dan gym sehingga warga bisa berolahraga dengan nyaman di dalamnya. Eco Club milik pengembang Ciputra Residence saat ini sudah menyediakan fasilitas pusat kebugaran, kolam renang, water boom, dan lapangan badminton.

Kesebelas, jika Anda suka lari atau jogging pagi, jalan CMC lebih nyaman.

Keduabelas, CMC telah menyediakan SKPLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) yang bisa dikunjungi di Kantor Pemasaran CMC jika ingin mengisi baterai mobil listrik Anda.

Kekurangan Citra Maja City (CMC)

Kekurangan pertama ialah Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) di CMC dikatakan lebih mahal daripada PMM. Namun, hal ini juga ada alasannya karena IPL tadi turut membantu pemeliharaan lingkungan sekitar perumahan.

Kekurangan kedua ialah Food Terrace di CMC ternyata kurang digemari. Baik dari segi cita rasa dan kemudahan pembayaran serta harga, Food Terrace kalah dibandingkan Dapoer Maja yang dikelola oleh PMM.

Kekurangan CMC ketiga ialah akses tol yang jauh. Untuk ke pintu tol terdekat di Balaraja dibutuhkan waktu 1 jam. Tentu tak bisa dikatakan dekat. Namun, hal ini bisa dipahami karena memang CMC sejak awal sudah mengedepankan konsep TOD (Transit Oriented Development) yang artinya memprioritaskan akses ke sarana transportasi umum seperti kommuter line, bukannya tol khusus mobil pribadi.

Kekurangan CMC yang keempat ialah masalah rute jalan dari Stasiun Maja ke perumahan yang juga kerap dibuat macet oleh truk-truk tanah yang mengangkut tanah merah untuk reklamasi pantai utara Jakarta dan Banten di bawah proyek Pantai Indah Kapuk (PIK). Jika Anda berencana ke Maja naik mobil dari Jakarta, Anda bisa ‘naik darah’ saat bertemu truk-truk tanah ini.

Kekurangan CMC kelima ialah jalan dan suasananya malam hari lebih sepi. Hal ini karena lahannya jauh lebih luas (2000 hektar) dan banyak orang yang membeli rumah di CMC dengan tujuan investasi ‘saja’. Bukan dibeli untuk langsung dihuni.

Kekurangan CMC keenam ialah ada sebagian yang menganggap lingkungan CMC masih terbilang gersang. Saat puncak musim kemarau tahun ini di bulan Agustus misalnya pernah terjadi kebakaran belukar di samping Klaster Pecatu CMC 2 akibat saking keringnya lahan di CMC ini. Hal ini ditambah dengan pohon-pohon penghijauan yang masih kecil dan belum cukup rindang untuk menaungi tanah di bawahnya.

Kekurangan CMC ketujuh ialah di puncak musim hujan ini sudah terjadi genangan air yang cukup mengkhawatirkan di dalam lingkungan sejumlah (tidak semua) klaster misalnya di Greenvista dan Cendana. Anda bisa baca berita lengkap mengenai peristiwa genangan pada tanggal 28 April 2024 di sini: “Curah Hujan Tinggi, Beberapa Titik di Citra Maja Raya Tergenang”. Karena itulah, pengembang seharusnya mempersiapkan solusi bersama warga agar genangan ini tak terjadi lagi.

Klaster Montana Residence di Permata Mutiara Maja. (Foto: Google Maps)

Kelebihan Permata Mutiara Maja (PMM)

Kelebihan PMM yang pertama ialah suasananya yang lebih ramai dibandingkan CMC. Dengan lahan yang lebih kecil, PMM terkesan lebih ramai dengan jumlah warga yang tak jauh berbeda.

Kelebihan PMM yang kedua yakni jumlah nominal Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL) yang lebih murah jika dibandingkan CMC.

Kelebihan berikutnya ialah Dapoer Maja sebagai pusat kuliner PMM lebih marak dan menarik bagi banyak orang dibandingkan Food Terrace yang dikelola CMC.

Sebagaimana harga rumah CMC, harga rumah di PMM juga sama terjangkaunya bagi kalangan kelas menengah ke bawah.

Kelebihan kelima ialah sudah adanya Swap Station untuk motor listrik. Moda transportasi umum gaya baru ini bisa memudahkan warga PMM untuk bepergian di sekitar lingkungan perumahan. Ketersediaan ini menjadi satu daya tarik.

Kekurangan Permata Mutiara Maja (PMM)

Kekurangan PMM yang pertama ialah luas lahan yang jauh lebih kecil daripada CMC sehingga potensi pengembangannya tentu lebih sempit daripada CMC yang mencapai 2000 hektar.

Kekurangan PMM yang kedua ialah akses tol yang juga jauh. Pintu tol Balaraja dari PMM bisa dicapai dalam waktu 60 menit.

Kekurangan PMM berikutnya yaitu masalah truk tanah. Isu satu ini memang masih ‘panas’ di Maja, Lebak sebab makin lama makin menjadi-jadi. Truk-truk tanah ini, yang seharusnya beroperasi cuma di malam hari saat lalu lintas warga sudah berkurang, juga sudah lalu lalang di jalan-jalan Maja di pagi, siang dan sore hari sehingga membuat banyak warga Maja berang. Jika Anda sering memakai mobil pribadi, masalah ini harus jadi perhatian utama. Kecuali Anda memutuskan untuk bepergian ke Jakarta dengan naik kommuter. Hal itu akan membuat masalah ini agak lebih bisa ditolerir.

Kekurangan PMM keempat yakni lamanya proses pengurusan pemecahan sertifikat rumah.

Kekurangan PMM lainnya menurut testimoni pengikut Instagram @sekitarmajaku ialah adanya staf penjualan yang kurang ramah sehingga membuat calon konsumen enggan membeli.

Kekurangan keenam ialah ada yang berkomentar bahwa lingkungan PMM relatif masih ‘gersang’. Namun, tentunya definisi ‘gersang’ atau tidak ini masih subjektif. Perlu diperinci lebih lanjut dan diketahui tolok ukurnya yang lebih objektif. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *