MAJA, SEKITARMAJA.COM – Anda butuh rumah murah untuk segera dihuni tahun depan? Jangan cemas karena Anda bisa mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di bawah skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) atau yang populer disingkat sebagai KPR FLPP. Penyaluran KPR FLPP ini menurut Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) melalui laman housingestate.id dimulai awal 2025.
Menteri mendorong penyaluran KPR FLPP dimulai awal 2025, dengan target 46.000 rumah siap akad, alokasi subsidi Rp28,17 triliun untuk 220.000 rumah. Juga akan diusulkan penambahan unit rumah di bawah skema KPR FLPP ini untuk menjadi Rp49,22 triliun untuk 500.000 rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Beberapa poin penting soal program KPR FLPP ini ialah tingkat bunganya tetap alias fixed 5% per tahun, tenor maksimal 20 tahun, komposisi pendanaan awal 75:25 (APBN:Bank). Bahkan ada usulan perubahan menjadi 50:50.
Adapun 39 bank penyalur KPR FLPP ini adalah 7 bank nasional (termasuk BRI, BNI, Mandiri, BSI, BTN), 32 bank pembangunan daerah dan meliputi segenap unit usaha syariah mereka.
1. BPD Nagari dan BPD Nagari Syariah
2. BPD Kalbar dan Kalbar Syariah
3. BPD NTB Syariah
4. BPD Aceh Syariah
5. BPD Kalteng
6. BPD Kaltim
7. BPD Riau Syariah
8. BPD Jateng dan BPD Jateng Syariah
9. BPD NTT
10. BPD Jatim
11. BPD DI Yogyakarta
12. Bank Mega Syariah
13. BPD Sulteng
14. BPD Papua
15. BPD Bengkulu
16. BPD Sumsel Babel dan BPD Sumsel
17. BPD Babel Syariah
18. BRI
19. BNI
20. Bank Mandiri
22. BSI
23. BJB dan BJB Syariah
24. BTN dan BTN Syariah
25. BPD Jambi dan BPD Jambi Syariah
26. BPD Sulselbar
27. BPD DKI dan BPD DKI Syariah
28. BPD Kalsel dan BPD Kalsel Syariah
29. BPD Sulselbar Syariah
30. BPD Sumut dan BPD Sumut Syariah
31. BPD Jatim Syariah
Program KPR FLPP 3 Juta Rumah ini telah diteken menteri per tanggal 23 Desember 2024. Penyaluran akan dimulai Januari 2025. BP Tapera akan memantau ketepatan sasaran penyaluran KPR FLPP ini.
Di saat yang sama, para developer properti didorong untuk meningkatkan kualitas bangunan unit rumah yang mereka bangun dalam program nasional yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan papan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). (*/)