PKS dan PSI Akan Berkoalisi Dukung Andra-Dimyati di Pilkada Banten 2024

PSI dan PKS bahu membahu memenangkan Pilkada Banten November nanti. (Foto: Tempo.co)

MAJA, SEKITARMAJA.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah mengumumkan rencana untuk berkoalisi dalam Pilkada di beberapa daerah. Pengumuman ini disampaikan setelah pertemuan antara pimpinan kedua partai di kantor DPP PKS di Jakarta Selatan pada Senin kemarin, 8 Juli 2024.

Ahmad Syaikhu, Presiden PKS, mengungkapkan bahwa kedua partai akan berkoalisi untuk Pilkada Kabupaten Lebak, Banten. Dalam koalisi ini, PKS akan mengajukan calon bupati, sementara PSI akan mengajukan calon wakil bupati. Syaikhu juga menyatakan bahwa kedua partai telah mencapai kesepakatan untuk berkoalisi dalam Pilgub Provinsi Banten.

Salah satu paslon Pilkada Banten 2024 Andra dan Dimyati yang didukung PKS dan PSI serta sejumlah parta lainnya. (Foto: Akun Instagram Andra Soni @andrasoni12 )

Dukung Andra-Dimyati

Di Banten, PKS dan PSI telah menyatakan dukungan mereka untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Andra Soni dan Dimyati Natakusumah. Duet ini juga didukung oleh lima partai lainnya, termasuk Partai Gerindra, Partai NasDem, PKB, PAN, dan PPP. Hal ini menunjukkan adanya koalisi yang cukup besar dan berpotensi kuat dalam Pilgub Banten.

Syaikhu mengungkapkan harapannya agar kerjasama antara PKS dan PSI dapat diperluas ke daerah-daerah lain. Dia menyatakan bahwa kedua partai sedang menginventarisasi kemungkinan kerjasama di daerah lain, baik untuk posisi kepala daerah maupun wakil kepala daerah.

Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI, juga menegaskan bahwa koalisi kedua partai terbuka untuk daerah-daerah lain. Dia secara khusus menyebutkan Kota Bekasi sebagai salah satu daerah yang berpotensi menjadi lokasi koalisi PKS-PSI.

Menurut Kaesang, ada kemungkinan bahwa di Bekasi, PKS akan mengajukan calon wali kota, sementara PSI akan mengajukan calon wakil wali kota. Namun, dia menekankan bahwa rencana ini masih dalam tahap penjajakan.

Kaesang, yang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo, menyatakan harapannya agar kolaborasi antara PKS dan PSI tidak hanya terbatas pada Pilkada, tetapi dapat berlanjut untuk kepentingan bangsa Indonesia secara lebih luas.

Sinergi Beda Ideologi

Rencana koalisi ini menarik perhatian karena menggabungkan dua partai dengan latar belakang ideologi yang berbeda. PKS dikenal sebagai partai yang berbasis Islam, sementara PSI sering dipandang sebagai partai yang lebih progresif dan sekuler. Kolaborasi ini menunjukkan adanya upaya untuk menjembatani perbedaan ideologi demi kepentingan politik praktis dan pembangunan daerah.

Keputusan untuk berkoalisi ini juga mencerminkan dinamika politik yang terus berubah di Indonesia, di mana partai-partai dengan perbedaan ideologi dapat menemukan titik temu untuk bekerjasama. Hal ini potensial membawa perubahan dalam lanskap politik Indonesia, terutama di tingkat daerah.

Meskipun demikian, efektivitas dan dampak dari koalisi ini masih harus diuji dalam Pilkada yang akan datang. Keberhasilan koalisi ini akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk penerimaan masyarakat, strategi kampanye, dan kemampuan kedua partai untuk menyelaraskan visi dan misi mereka di daerah-daerah yang ditargetkan. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *