MAJA, SEKITARMAJA.COM – Sebuah reel Instagram dari akun @didiksubi menjelaskan adanya larangan membangun bangunan di lahan kita sendiri tanpa menyisakan satu jengkalpun.
Di dalam reel tersebut, ia mengatakan disarankan untuk menyisakan sebidang tanah di lahan rumah kita untuk dibiarkan terbuka dan bisa menyerap air dalam bentuk carport atau taman kecil.
Tentu informasi ini membuat banyak orang mengernyitkan alis: “Masak iya tanah milik kita sendiri tapi kita harus diatur-atur lagi?”
Yang lain beralasan: “Pejabat aja boleh korupsi. Kenapa kita nggak?”
Tapi jika kita bijak mencermati aturan ini dengan kepala dingin, sebetulnya ada banyak manfaat yang kita bisa dapatkan dengan menyisakan tanah untuk menjadi ruang terbuka seperti yang dianjurkan Didik.
Sisakan Minimal 10% Dari Luas Lahan
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Perkotaan, rasio luas minimal ruang terbuka hijau privat pada lingkungan perumahan diatur dalam Pasal 7 sebagai berikut:
- Rumah tinggal kepadatan rendah, luas minimal RTH privat 20% dari luas lahan/kavling.
- Rumah tinggal kepadatan sedang, luas minimal RTH privat 10% dari luas lahan/kavling.
- Rumah tinggal kepadatan tinggi dan rumah susun, luas minimal RTH privat 10% dari luas seluruh permukaan terbuka di luar bangunan.
- Perkantoran swasta, luas minimal RTH privat 10% dari luas lahan/kavling.
- Perdagangan modern (mall, plaza, ruko), luas minimal RTH privat 10% dari luas lahan/kavling.
- Perkantoran pemerintah, luas minimal RTH privat 20% dari luas lahan/kavling.
- Fasilitas umum (sekolah, rumah sakit, dsb), luas minimal RTH privat 30% dari luas lahan/kavling.
Peraturan ini juga mengatur bahwa RTH privat sebaiknya ditempatkan di sekitar dan memanjang mengitari bangunan, serta ditempatkan menyebar untuk menghasilkan iklim mikro yang baik.
Dengan adanya RTH yang diisi pepohonan, suhu udara sekitar rumah bisa lebih rendah sehingga penggunaan pendingin udara (AC) bisa diminimalkan dan konsumsi listrik bisa dihemat lagi.
Dengan kata lain, penyisaan lahan di rumah Anda sebenarnya bisa memberikan keuntungan jangka panjang bagi keuangan penghuninya.
Jaga Kesehatan Mental
Tahukah Anda bahwa tinggal di rumah yang lingkungan sekitarnya rindang dan hijau juga berdampak positif bagi kesehatan mental?
Hal ini dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health.
Peneliti mengukur kehijauan perkotaan dengan NatureScore, yang menghitung jumlah dan kualitas elemen alami untuk setiap rumahdi Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya berdasarkan faktor seperti polusi udara, kebisingan, taman, dan adanya pohon.
Data kesehatan mental diambil dari kunjungan rawat jalan di Texas dari 2014 hingga 2019, termasuk diagnosis utama dan kode ZIP pasien. Total 61.391.400 kunjungan rawat jalan dewasa untuk depresi, gangguan bipolar, stres, dan kecemasan dipilih dari 1.169 kode ZIP perkotaan di Texas.
Tren berbagai kunjungan kesehatan mental menurun seiring meningkatnya NatureScore lingkungan, dan tingkat kunjungan sekitar 50% lebih rendah di lingkungan dengan NatureScore di atas 60.
Studi tersebut menyimpulkan saat seseorang tinggal di tempat yang polusi udaranya rendah, kebisingannya minimal, banyak dikelilingi taman dan pohon, risiko mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan bipolar juga menurun signifikan (51% lebih rendah untuk risiko depresi dan 63% lebih rendah untuk risiko bipolar).
Jadi tidak aneh jika masyarakat perkotaan yang gersang dan panas cenderung menderita banyak gangguan mental dari stres, depresi, dan sebagainya dalam berbagai level.
Efektif Tangkal Dampak Perubahan Iklim
Akan lebih baik lagi jika ruang terbuka di rumah bisa ditanami pohon karena studi ilmiah membuktikan menanam pohon di sekitar rumah bisa membantu mengurangi hawa panas akibat fenomena heatwave yang makin mengganas di seluruh dunia beberapa tahun terakhir ini.
Dikutip dari sciencedaily, para ilmuwan telah menyerukan gerakan penanaman pohon untuk membantu mengatasi gelombang panas setelah penelitian terbaru yang dilakukan di Guildford, Inggris.
Penelitian tersebut menemukan bahwa lokasi alam seperti hutan, padang rumput, dan danau rata-rata 3°C lebih dingin dibandingkan area yang dibangun menjadi rumah atau gedung.
Ilmuwan juga mengatakan bahwa danau dan kolam juga bisa membantu mendinginkan area dan berguna untuk mengelola kelebihan air hujan.
Menyisakan lahan di rumah juga bisa membantu penyerapan air hujan agar tidak meluber saat curah hujan meninggi seperti yang terjadi beberapa lalu di sejumlah klaster di Citra Maja Raya.
BACA JUGA: “CURAH HUJAN TINGGI, BEBERAPA TITIK DI CITRA MAJA RAYA TERGENANG”