Pengembang Buka Kesempatan Warga Pemilik Unit Bantu Marketing via Ciputra Hub

MAJA, SEKITARMAJA.COM – Jika Anda cukup cermat melihat tampilan aplikasi Ciputra Hub baru-baru ini, Anda akan menemukan satu fitur yang baru. Kini Anda bisa temukan satu tombol khusus yang bertuliskan “Sarankan teman untuk beli unit di Ciputra” di bagian bawah saat membuka aplikasi ini pertama kali.

Bila Anda mengklik tombol tersebut, Anda akan diantar ke laman khusus yang mempersilakan Anda untuk mengisi sebuah formulir dengan detail nama lengkap teman Anda, email aktifnya, nomor ponsel, dan nama proyek properti Ciputra yang menjadi tujuan pembelian.

Harus Sampai Closing

Hal ini juga selaras dengan pernyataan General Manager Citra Maja City Imelda Irinawati Mettadewi  yang disampaikan pada sekitarmaja.com saat event Influencers Gathering 14 Agustus 2024 lalu.

Pihaknya saat itu berencana membuka peluang bagi warga yang sudah memiliki unit di proyek properti Ciputra Group termasuk pemilik unit di Citra Maja Raya untuk menawarkan rumah bagi teman, saudara atau siapa saja. Dengan syarat, warga bersedia mendampingi proses hingga rampung alias closing.

Ia menyebut adanya komisi jika bisa diperoleh warga saat ada unit rumah terjual dari referensi tersebut. Hanya saja besarannya belum bisa disebutkan.

Untuk mengkonfirmasi pihak sekitarmaja.com telah mengajukan pertanyaan mengenai komisi ini via media sosial, namun belum diterima respon dari pihak Ciputra.

Sebagai Respon terhadap Tantangan Industri Properti

Langkah pengembang ini dinilai menjadi bukti bahwa tantangan sektor properti Indonesia di tahun 2025 ini bakal cukup berat sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com Januari 2025 lalu.

Memasuki tahun 2025, sektor properti kita diprediksi akan masih menghadapi sejumlah tantangan nasional dan global. Dari dalam negeri, tantangan tersebut ialah pelemahan daya beli kelas menengah, makin tingginya harga tanah, dan kenaikan suku bunga.

Dari luar negeri, pertumbuhan ekonomi dunia juga tercatat masih melambat. Di China yang saat ini menjadi salah satu negara adidaya, sektor propertinya terpantau menurun dengan adanya kasus-kasus kebangkrutan perusahaan-perusahaan properti besar mereka beberapa tahun terakhir ini. Demikian dilansir dari cnbcindonesia.com.

Menurut Knight Frank Indonesia melalui kompas.com, tantangan ini perlu dihadapi dengan terus menjaga optimisme, terutama saat sekarang suasana pasar masih terus berubah dan bergerak mencari titik keseimbangan baru.

Belum lagi munculnya perubahan akibat gelombang digitalisasi dan pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) yang diramal bakal menjadi peluang untuk mengoptimalkan pertumbuhan properti.

Subsektor seperti industri, pusat data, dan pergudangan diperkirakan tumbuh positif, sementara residensial, hotel, ritel, dan villa akan tumbuh moderat. Sektor pendidikan dan healthcare juga diprediksi tumbuh positif dan menjadi pendorong pertumbuhan properti.

Program pemerintah seperti PPN DTP, bebas BPHTB, dan pengembangan infrastruktur diharapkan memberikan dampak signifikan.

Namun, terkait Ibu Kota Nusantara (IKN), banyak pelaku properti masih ragu tentang keberlanjutan investasi dan pembangunan di sana, ungkap kompas.com. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top