Di Tengah Efisiensi, Maja Diusulkan Jadi Proyek Strategis Nasional

Efisiensi tengah digalakkan pemerintah. Bagaimana dengan pembangunan Kota Mandiri Maja? (Foto: istimewa)

MAJA, SEKITARMAJA.COM – Pemerintah Kabupaten Lebak berharap Kota Baru Maja, yang telah dua kali masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sejak 2014, dapat kembali dimasukkan dalam RPJMN 2025-2029.

Desakan ini disampaikan Pemkab di tengah gencarnya upaya efisiensi anggaran yang dilakukan Pemerintahan Presiden Prabowo dan segenap jajarannya.

Anggaran yang bisa dihemat tadi rencananya akan disalurkan untuk Makan Bersama Gratis (MBG) dan Danantara, yang digadang-gadang akan menjadi Temasek-nya Indonesia, demikian ungkap Kompas.com.

Dukung Proyek 3 Juta Unit Rumah

Untuk itu, Pemkab Lebak sebagaimana dilansir dari laman radarbanten.co.id bahkan siap mendorong agar Maja ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung program pemerintah pusat dalam mencapai target 3 juta rumah.

“Perkembangan Maja terbilang sangat masif sebagai kota baru yang dicanangkan pemerintah pusat, terutama jika dibandingkan dengan lokasi kota baru lainnya di Indonesia,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Kabupaten Lebak, Yosep Muhamad Holis, pada Selasa, 18 Februari 2025 melalui radarbanten.co.id.

Masih Berpotensi Besar

Menurut Yosep, Maja memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama karena aksesibilitasnya yang didukung oleh keberadaan kereta api, termasuk layanan Kereta Rel Listrik (KRL), serta jaringan jalan tol.

“Dengan fasilitas ini, kawasan Maja terintegrasi dengan Jakarta dan sekitarnya dalam konsep Megapolitan. Maja menjadi kota impian, apalagi dengan pengembang seperti Ciputra. Kami berharap Maja bisa masuk dalam RPJMN 2024-2029 dan, jika memungkinkan, menjadi PSN,” imbuh Yosep.

Yosep lebih lanjut juga menyebutkan bahwa pada awal Februari 2025, Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Kementerian PUPR RI telah melakukan kunjungan ke Kota Baru Maja terutama Citra Maja City.

“Kunjungan tersebut bertujuan untuk meninjau potensi lahan milik Perumnas dan Ciputra Group. Lahan milik Perumnas seluas sekitar 300 hektar, yang berjarak kurang lebih 8 km dari Stasiun Maja, masih perlu dilakukan inventarisasi ulang, termasuk proses sertifikasi yang akan segera dilakukan oleh Perumnas,” tambah Yosep. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top