Alih Lahan dan Pemeliharaan Ekspansif, Kerbau di Lebak Makin Langka

kerbau di lebak makin langka
Lebak alami penyusutan jumlah kerbau akhir-akhir ini dengan naiknya biaya pemeliharaan. (Foto: RRI)

MAJA, SEKITARMAJA.COM – Jika Anda masih bisa melihat sejumlah kerbau di wilayah Maja, itu berarti Anda beruntung, sebab menurut laporan saat ini Kabupaten Lebak, Banten, mengalami penurunan jumlah kerbau akibat munculnya tantangan dalam pengembangbiakan dan pemeliharaan Kerbau Banten. Baik peternak maupun Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat menemui berbagai kendala di lapangan.

Salah satu tantangan utama adalah sistem pemeliharaan kerbau yang masih bersifat ekspansif (harus dilakukan secara terbuka, tidak melulu di kandang), berbeda dengan pemeliharaan sapi yang sudah intensif (hewan dikandangkan sepanjang waktu).

Untuk mengatasi permasalahan ini, Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembibitan Ternak Ruminansia dan HPT Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak mengambil inisiatif dengan melakukan pemeliharaan Kerbau Banten secara intensif.

Kepala UPTD, Teguh Rianto, menjelaskan bahwa pemeliharaan kerbau dilakukan seperti pemeliharaan ternak sapi potong. Hal ini mencakup penyediaan kebutuhan kerbau mulai dari pakan hingga pemeriksaan kesehatan secara berkala. Demikian dilansir dari laman RRI.co.id (21/7).

Pacu Efisiensi dengan Intensifikasi

“Di sini kita lakukan pemeliharaan kerbau secara intensif. Semua kebutuhan disediakan, seperti pakan dan lainnya, sehingga perkembangan kerbau dapat terpantau dengan baik,” ujar Teguh pada Minggu, 21 Juli 2024.

Meskipun demikian, Teguh mengakui bahwa peternak di Kabupaten Lebak sebenarnya telah terbiasa dengan sistem pemeliharaan ternak ruminansia secara ekspansif. Namun, tantangan baru muncul akibat adanya alih fungsi lahan yang menyebabkan berkurangnya area pemeliharaan kerbau. Selain itu, peternak juga menghadapi kesulitan dalam mendapatkan rumput untuk pakan ternak.

“Lahan penggembalaan yang mulai berkurang karena alih fungsi lahan, seperti menjadi pemukiman, menyebabkan semakin sulitnya memelihara kerbau. Ditambah lagi dengan sulitnya mendapatkan rumput untuk pakan,” tambah Teguh.

Untuk mengantisipasi kesulitan mendapatkan pakan rumput bagi kerbau, UPTD Pembibitan Ternak Ruminansia dan HPT Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak melakukan terobosan dengan menanam rumput Pakchong. Rumput ini telah diperkenalkan dan dibudidayakan oleh peternak Lebak sejak tahun 2019.

Upaya-upaya ini menunjukkan bahwa pihak berwenang dan peternak di Kabupaten Lebak berusaha untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan dan ekonomi. Pemeliharaan intensif yang dilakukan oleh UPTD merupakan contoh bagaimana praktik modern dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam beternak kerbau.

Terancam Alih Lahan

Namun, tantangan masih tetap ada. Alih fungsi lahan menjadi pemukiman merupakan konsekuensi dari pertumbuhan populasi dan pembangunan ekonomi. Hal ini mengharuskan sektor peternakan untuk mencari solusi kreatif dalam mengatasi keterbatasan lahan, seperti pemanfaatan lahan yang lebih efisien atau pengembangan sistem peternakan vertikal.

Pengenalan rumput Pakchong sebagai alternatif pakan ternak juga menunjukkan pentingnya inovasi dalam sektor peternakan. Jenis rumput ini dikenal memiliki produktivitas tinggi dan nilai gizi yang baik untuk ternak ruminansia. Dengan membudidayakan rumput ini, peternak diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada lahan penggembalaan tradisional.

Meski menghadapi berbagai tantangan, upaya pemeliharaan dan pengembangbiakan Kerbau Banten di Kabupaten Lebak tetap berlanjut. Kolaborasi antara pemerintah daerah, dinas terkait, dan peternak menjadi kunci dalam mengatasi kendala yang ada. Dengan pendekatan yang tepat dan inovatif, diharapkan populasi Kerbau Banten dapat terus berkembang, mendukung ekonomi lokal, dan melestarikan warisan budaya Banten. (*/)

One thought on “Alih Lahan dan Pemeliharaan Ekspansif, Kerbau di Lebak Makin Langka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *