Lebih Parah dari Tahun Lalu, Kini Pusat Kota Rangkasbitung Terendam Banjir

Museum Multatuli di pusat kota Rangkas terkena banjir. (Foto: instagram Info Rangkasbitung)

MAJA, SEKITARMAJA.COM – Hujan deras yang melanda Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, pada Kamis 4 Juli 2024 sekitar pukul 16.00 WIB, mengakibatkan banjir di sejumlah tempat, terutama di pusat pemerintahan Kabupaten Lebak. Banjir ini merendam jalan utama dan area perkantoran, termasuk kantor KPU Lebak dan Museum Multatuli. Demikian ungkap radarbanten.co.id.

Wahyu, seorang warga Rangkasbitung, menyatakan bahwa banjir kali ini merupakan yang terparah yang pernah terjadi di daerah tersebut. Ia menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh drainase yang tidak berfungsi dengan baik di area pusat kota, sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar. Akibatnya, banyak pengendara motor mengalami kesulitan dan beberapa kendaraan mogok.

Meskipun banjir di area jalan sudah mulai surut sekitar pukul 18.00 WIB, beberapa area perkantoran masih terendam air. Febby Rizki Pratama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, menegaskan bahwa banjir hampir terjadi di seluruh Rangkasbitung, namun terutama merendam area jalan di pusat pemerintahan Kabupaten Lebak.

Febby menjelaskan bahwa pihaknya masih dalam proses mengumpulkan data mengenai rumah dan kantor yang terdampak banjir. Tim BPBD sedang melakukan pemetaan di lapangan untuk mengetahui dampak banjir secara lebih rinci. Saat ini, fokus utama mereka adalah penanganan banjir dan dampak pasca hujan deras, termasuk menangani pohon tumbang di beberapa lokasi di Kota Rangkasbitung.

Kejadian banjir ini menunjukkan adanya masalah serius dengan sistem drainase di pusat Kota Rangkasbitung. Perlu ada upaya perbaikan dan peningkatan infrastruktur drainase untuk mencegah terjadinya banjir serupa di masa depan. Selain itu, pemerintah daerah mungkin perlu mempertimbangkan langkah-langkah mitigasi banjir jangka panjang, seperti normalisasi sungai, pembuatan kolam retensi, atau peningkatan kapasitas pompa air di daerah rawan banjir.

Masyarakat juga diharapkan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, terutama jika hujan deras kembali terjadi. Penting bagi warga untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang dan melaporkan segala bentuk kerusakan atau situasi darurat kepada BPBD atau instansi terkait.

Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di musim hujan. Pemerintah daerah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam upaya pencegahan dan penanganan banjir, termasuk menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *