MAJA, SEKITARMAJA.COM – Baru-baru ini muncul video TikTok yang menampilkan cerita seorang penderita autoimmun yang mengaitkan infus whitening untuk memutihkan kulit yang ia pernah lakukan dengan penyakit autoimmun. “Infus whitening itu salah satu trigger aku menjadi autoimun,” ungkap perempuan yang mengaku pernah menjalani 5 kali infus whitening di tahun 2008 itu. Video itu kemudian ditanggapi dengan pengguna TikTok lain yang mengklaim bahwa saudara jauhnya juga mengalami autoimmun setelah menjalani treatment serupa.
Menurut dr. Kartika selaku dokter umum yang praktik di Klinik Works Citra Maja City, perlu diluruskan juga bahwa suntik/ infus putih semacam itu berbeda dari suntik immun sebab ada sebagian yang ‘overclaim’.
“Ada yang memutihkan, ada yang mencerahkan saja, atau membantu sistem kolagen,” ujarnya.
Lebih lanjut, sebagian pihak pemberi suntik putih ini ada yang tidak paham betul apa saja kandungan bahan di dalam obat yang digunakan, frekuensi dan dosis penggunaannya secara tepat. Ada yang terlalu sering, hingga sebulan bisa 4 kali. besarnya animo masyarakat untuk mendapatkan kulit yang putih ini banyak dipicu oleh iklan-iklan suntik putih yang ternyata menggunakan bahan berbahaya bagi kesehatan manusia dan risikonya bagi tubuh.
Terkait jenis bahan aktif yang biasanya digunakan dalam treatment suntik/ infus putih ini, dr. Kartika mengatakan, “Biasanya bahan aktifnya adalah gluthation. Untuk mereka yang sudah ada autoimmun biasanya memang tidak dianjurkan untuk menjalani terapi ini. Apalagi untuk memutihkan kulit,” pungkas dr. Kartika.
Dari kasus-kasus dan keterangan dokter di atas, hendaknya kita harus waspada dengan risiko kesehatan di balik maraknya treatment suntik atau infus putih yang ‘overclaim’ (mengklaim akan bisa memutihkan warna kulit secara instan). Saatnya juga kita harus memahami bahwa segala tindakan yang instan untuk mengubah kondisi tubuh alami kita akan membawa dampak bagi kesehatan badan jika dilakukan secara berlebihan.
Yang terpenting ialah memahami bahwa untuk bisa rupawan dan dihargai, tidak harus selalu harus putih. Banyak cara lain yang bisa kita tempuh untuk meningkatkan daya saing dan kualitas diri selain tampilan fisik termasuk warna kulit. (*/)