Dapoer Maja VS Food Terrace: Menang Mana?

Dapoer Maja versus Food Terrace, mana yang lebih unggul? (Foto: Dok sekitarmaja.com)

MAJA, SEKITARMAJA.COM – Di kawasan Maja, Lebak, kita memiliki 2 tempat tujuan kuliner yang relatif dikenal banyak orang. Keduanya ialah Food Terrace yang berada di samping CGV Eco Plaza Citra Maja City (CMC) dan Dapoer Maja yang berada di samping Kantor Pemasaran Permata Mutiara Maja (PMM). Masing-masing tempat ini dikelola oleh dua pengembang yang berbeda tadi.

Menurut survei yang dilakukan oleh sekitarmaja.com melalui Instagram survey beberapa waktu lalu, kedua tempat kuliner ini disandingkan dan kemudian dibandingkan berdasarkan sejumlah aspek penting. Mana yang menang? Dapoer Maja atau Food Terrace? Simak tulisan ini hingga habis.

Frekuensi Kunjungan

Saat ditanya mengenai frekuensi/ kekerapan mengunjungi kedua tempat ini, para responden sekitarmaja.com ternyata lebih banyak yang mengunjungi Dapoer Maja.

Dari total 51 responden, 18% (9 responden) mengatakan bahwa mereka sangat sering mengunjungi Dapoer Maja. Definisi sangat sering ini adalah dua kali seminggu atau bahkan lebih.

Kemudian yang mengaku cukup sering mengunjungi Dapoer Maja setidaknya 1 kali seminggu ada 37% (19 responden), yang bisa menegaskan bahwa Dapoer Maja relatif lebih disukai.

Sisanya, sebanyak 24% (12 responden) menyatakan hampir tak pernah mengunjungi Dapoer Maja. Dan 22% (11 responden) mengatakan mereka sama sekali belum pernah berkunjung ke Dapoer Maja.

Bagaimana dengan Food Terrace? Menurut survei soal frekuensi mengunjungi Food Terrace, dari total 48 responden yang ada, cuma 19% (9 responden) yang mengaku mereka sangat sering bertandang untuk makan di Food Terrace Eco Plaza Citra Maja City.

Sementara itu, yang mengaku sering (setidaknya 1 minggu sekali datang) cuma 17% (8 responden). Yang mengaku hampir tidak pernah berkunjung ke Food Terrace ada 46% (22 responden) dan sisanya 19% (9 responden) mengatakan sama sekali belum pernah menginjakkan kaki ke Food Terrace sekalipun karena beragam alasan.

Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa di mata masyarakat Maja yang mengikuti survei sekitarmaja.com ini (baik yang tinggal di CMC maupun PMM) Dapoer Maja menjadi tujuan bersantap yang lebih disukai, terbukti dari frekuensi kunjungan yang lebih tinggi.  Lalu mengapa Food Terrace kurang disukai? Jawabannya ada di penjelasan selanjutnya.

Alasan Dapoer Maja Menang 

Dalam survei yang sama oleh sekitarmaja.com terhadap para pengikut di Instagram, juga ditanyakan soal alasan mengapa responden menyukai atau tidak menyukai masing-masing tempat tersebut.

Mayoritas responden yang bersedia memberikan alasan mereka menyatakan ada sederet faktor kenapa mereka lebih menyukai Dapoer Maja (DM) dibandingkan Food Terrace (FT). 

Yang pertama, DM tidak memungut biaya parkir. Parkir di DM gratis bahkan di Malam Minggu yang menjadi waktu puncak kunjungan. Sementara itu, untuk bisa masuk ke FT, Anda harus membayar tarif parkir sebanyak Rp6.000 per kendaraan. Jadi di sini jelas DM menang.

Yang kedua ialah harga makanan yang dijual di DM lebih terjangkau oleh masyarakat. Ini poin yang sangat kuat sebab di masa sekarang, terjadi pelemahan daya beli yang luas. Masyarakat semakin sensitif dengan harga. Selisih sedikit saja, orang bisa berpaling ke yang lebih murah. Sementara itu, harga makanan FT memang lebih mahal. Selisihnya bisa Rp5.000-10.000. Tak bisa dikatakan sedikit.

Yang ketiga yaitu cita rasa makanan yang disajikan di DM menurut responden lebih bisa diterima di lidah mereka. Seorang responden mengatakan rasa makanan di FT cenderung “B” saja. Alias biasa saja. Dengan kata lain, rasa makanan di DM lebih enak. Plus harga yang lebih murah. Lidah tak bisa ditipu. Di sini saja sebagai tujuan kuliner, FT sudah kalah telak. 

Yang keempat ialah kenyamanan dan keteduhan lokasi. Ada responden yang menyebutkan bahwa dirinya merasa nyaman di DM sebab lokasinya terasa lebih rindang sebab lebih banyak pepohonan. Ditambah dengan adanya Bendungan Cicinta dan tambak di samping DM yang menambah kesan sejuk dan adem. Sementara itu, lokasi FT memang terasa lebih gersang dan panas apalagi jika kita berkunjung di siang hari di musim kemarau seperti sekarang. Hal ini tentu bisa menjadi poin mawas diri bagi FT sebab ia dikelola oleh Ciputra Residence yang menggadang-gadang konsep Eco Culture, yang mengedepankan keharmonisan manusia dan lingkungan hidup di sekitarnya. 

Yang kelima ialah kemudahan dalam pembayaran makanan dan minuman. DM lebih memudahkan pembeli karena langsung bayar cash atau via QRIS ke tenant. Namun, FT menerapkan metode pembayaran yang dirasa berbelit-belit. Anda pesan makanan dari tenant, lalu membayar ke seorang kasir yang bukan tenant yang bersangkutan, kemudian baru jika sudah lunas, akan diberi nota yang wajib diberikan ke tenant. Prosedur ini ‘ribet’, kata seorang responden. 

Yang keenam ialah pilihan menu DM lebih bervariasi dan banyak. Meski jumlah tenant di FT lebih banyak tetapi menurut 2 responden sekitarmaja, menu DM lebih banyak dan bervariasi.

Yang ketujuh ialah live music. Di DM, live music diadakan tiap malam. Sementara di FT, live music cuma bisa dinikmati Malam Minggu. Live music ini memang bukan fitur utama namun adanya live music memang bisa memeriahkan suasana dan menarik pengunjung.

Yang Terlupa

Sementara itu, uniknya DM juga mendapatkan masukan perbaikan layanan dari seorang responden survei. Seorang responden mengeluhkan seringnya pengantar makanan yang kebingungan di DM. Seharusnya perlu diberlakukan cara agar tenant bisa mudah menemukan pemesan makanan.

Meskipun tidak seorangpun responden menyinggung soal kelebihan FT, harus diakui bahwa FT dekat dengan Bioskop CGV dan arena permainan anak Kidzilla sehingga jika Anda ingin sekaligus mengajak anak bermain di sana seharian dan menonton film lalu makan, sesungguhnya lebih enak dan praktis. Namun, jika tujuan Anda memang cuma untuk makan, memang jadi terkesan mahal apalagi harus bayar parkir 6 ribu.

Sementara itu, DM tidak menyediakan bioskop maupun arena permainan anak-anak. Bahkan sebuah area permainan anak yang menghadirkan permainan seluncur dan wahana memanjat yang sebelumnya ada telah dipindahkan entah ke mana oleh pengelola DM. Sesuatu yang sesungguhnya sangat disayangkan. Belum diketahui alasan di balik ditiadakannya arena permainan anak-anak ini. (*/)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *