Pengantar redaksi: Rubrik “Tetangga” memuat kiriman cerita soal lingkungan di sekitar warga Maja. Cerita ini adalah kiriman dari warga yang ditayangkan di website ini dengan tujuan untuk menjadi bahan pembelajaran, antisipasi, dan mawas diri bersama. Bagi Anda yang berminat membagikan kisah, silakan kirimkan via DM Instagram atau via email sekitarmaja@gmail.com dengan subjek email “TETANGGA”. Identitas pengirim maupun pihak yang dikeluhkan akan dirahasiakan oleh redaksi sekitarmaja.com. Cerita akan disunting tanpa mengubah subtansi oleh pihak redaksi agar lebih nyaman dibaca.
MAJA, SEKITARMAJA.COM – Saya ada cerita soal tetangga yang bikin jengkel. Tetangga satu klaster saya ini kebetulan rumahnya di satu gang yang sama. Sebut saja namanya Y yang memelihara 2 ekor anjing.
Saya amati sejak awal saya mulai tinggal di sini, anjing-anjing Y ini dibiarkan bebas begitu saja.
Sebetulnya saya juga bukan orang yang benci dengan anjing. Masalahnya adalah anjing-anjing Y ini saat keluar rumah buang air kecil dan besar seenaknya di mana-mana.
Majikannya juga tampak tidak peduli. Tak mau membersihkan, apalagi memunguti kotoran anjing-anjing peliharaannya itu.
Sampai kadang ada fesesnya dibiarkan kering di jalan gang klaster dan menyatu dengan aspal akibat terlindas motor-motor yang lalu lalang.
Bahkan teras rumah orang lain pun jadi tempat buang air anabul-anabulnya tadi. Saking jengkelnya saya pernah rekam sebagai bukti untuk laporan ke paguyuban.
Sudah saya laporkan ke paguyuban sampai dua kali pun ternyata tak mempan.
Begitu ditegur, Y seolah mengelak, enggan mengaku bahwa anjing-anjingnya ini memang buang air sembarangan di luar rumah.
Semua itu masih ditambah lagi dengan galaknya salah satu anjing Y sampai membuat saya was-was karena takut anak saya bisa digigit kalau ada di dekatnya. Apalagi anjingnya itu kalau keluar rumah sering tidak memakai leash / tali di leher dan tidak diawasi Y.
Kecemasan saya ini bukannya tidak beralasan sebab sudah ada kejadian seorang anak kecil digigit seekor anjing di klaster lain. Apalagi ada risiko rabies kalau anjingnya tidak divaksin secara teratur oleh pemiliknya.
Akhirnya sekarang saya sudah merasa malas untuk melaporkan keluhan ini ke paguyuban karena percuma, tidak ada perubahannya. (*/)