MAJA, SEKITARMAJA.COM – Kera bagi kita adalah makhluk yang primitif. Mereka tak memiliki peradaban, mereka (mungkin) tak bisa menulis karya sastra dan menggubah karya musik, dan mereka juga tak memiliki sopan santun.
Namun, bagaimana jika spesies kera menjadi lebih beradab dan cerdas dari kita para manusia?
Dalam film “Kingdom of the Planet of the Apes”, Anda bisa menyaksikan sepak terjang kera-kera yang memiliki tingkat kecerdasan yang melebihi umat manusia dalam sebuah dunia rekaan post-apokaliptik (setelah peradaban manusia mengalami kemunduran).
Film ini sendiri berhasil menyuntikkan ‘darah segar’ ke waralaba “Planet of the Apes” yang mulai menua.
Dunia Kera Pintar
Salah satu waralaba fiksi ilmiah terpanjang dan paling tak terduga di Hollywood ini dimulai dengan klasik tahun 1968 yang dibintangi Charlton Heston dan disutradarai Franklin J. Schaffner.
Diadaptasi dari novel Prancis tahun 1963 karya Pierre Boulle, alur ceritanya mengikuti astronot yang mendarat di planet futuristik yang dikuasai kera cerdas, sementara manusia menjadi makhluk bisu dan liar.
Di akhir yang mengejutkan, terungkap bahwa planet itu sebenarnya adalah Bumi pasca-apokalipsis karena dikisahkan Heston menemukan Patung Liberty yang tenggelam.
Setelah beberapa sekuel dekade 70-an dan remake 2001 yang terlupakan, waralaba ini dihidupkan kembali pada 2011 melalui reboot “Rise of the Planet of the Apes” oleh Rupert Wyatt.
Dilanjutkan dengan dua sekuel dari Matt Reeves yang menggambarkan kebangkitan Sesar saat virus mematikan memusnahkan populasi manusia.
Kini, Wes Ball melanjutkan saga perfilman ini dengan “Kingdom of the Planet of the Apes” baru-baru ini. Berlatar 300 tahun setelah kekuasaan Sesar, film ini mengikuti petualangan kera cilik Noa bersama orangutan bijak Raka dan manusia misterius Mae melintasi reruntuhan peradaban manusia demi menyelamatkan kaumnya dari perampok kera dan penguasa gorila Proximus Sesar.
Membawa Kembali Kejayaan Goldsmith
Dengan biaya $160 juta, “Kingdom” mencatat pembukaan solid $131 juta di seluruh dunia. Menggunakan teknologi motion capture terkini, aktor-aktor seperti Owen Teague, Kevin Durand, dan Freya Allan menghidupkan karakter kera dan manusia dengan gemilang di bawah arahan Ball.
Film petualangan fiksi-ilmiah ini merupakan pembuatan film Hollywood bergaya klasik yang penuh gaya dan substansi. Ball berhasil memanfaatkan warisan franchise film tersebut sekaligus menghadirkan sesuatu yang baru dengan perjalanan ksatria kera Noa menuju cakrawala baru.
Dengan kecepatan sedang selama 145 menit, “Kingdom of the Planet of the Apes” merupakan kemenangan berkat narasi yang apik dan solid, teknologi motion capture mutakhir, dan dua jempol dari John Paesano yang mengingatkan pada karya Jerry Goldsmith di film 1968.
Selain mengandung rujukan halus ke film pertama, seperti boneka “Mama” kuno dan pembantaian manusia, Ball dan penulis Josh Friedman membuka dimensi baru dengan dunia terbuka berupa reruntuhan kota, stadion, dan infrastruktur transportasi untuk dieksplorasi.
Meski awalnya lambat untuk memperkenalkan karakter dan dunianya, “Kingdom” membangun hingga klimaks di bunker militer dengan pengungkapan bahwa manusia mungkin belum sepenuhnya punah. Sebuah petunjuk menakjubkan tentang kehidupan di luar Bumi di akhir membuka spekulasi untuk dilanjutkan di sekuel berikutnya.
Anda bisa menonton film berdurasi 145 menit ini di CGV Ecoplaza Citra Maja Raya hari ini. Baca jadwal putarnya dan harga tiket di tautan berikut ini. (*/)